Dedi Mulyono Dorong Penambahan Arsiparis di Kota Bogor, Kebutuhan 197 Hanya Terpenuhi 7

Dedi Mulyono Dorong Penambahan Arsiparis di Kota Bogor, Kebutuhan 197 Hanya Terpenuhi 7

Bogor, 25 Oktober 2024 – Dedi Mulyono Dorong Penambahan Arsiparis di Kota Bogor, Kebutuhan 197 Hanya Terpenuhi 7. Dalam rapat kerja antara Komisi 1 DPRD Kota Bogor dan Dinas Arsip dan Perpustakaan Kota Bogor yang digelar Jumat (25/10), terungkap fakta mengejutkan mengenai jumlah arsiparis yang sangat minim di Kota Bogor. Dari total kebutuhan sebanyak 197 arsiparis, Pemerintah Kota Bogor saat ini hanya memiliki 7 orang arsiparis, jauh dari jumlah ideal untuk mendukung pelayanan dan pengelolaan arsip secara efektif.

Dedi Mulyono Dorong Penambahan Arsiparis di Kota Bogor

Dedi Mulyono, Anggota Komisi 1 DPRD Kota Bogor, menyatakan keprihatinannya terkait kondisi ini dan menegaskan perlunya langkah nyata untuk menambah jumlah arsiparis guna meningkatkan kualitas pelayanan publik. Dedi mendorong agar Pemerintah Kota Bogor segera menyusun rencana strategis dalam menambah tenaga arsiparis dan memastikan bahwa tata kelola arsip berjalan dengan baik.

“Kekurangan jumlah arsiparis ini adalah masalah serius yang harus segera diatasi. Arsip adalah bagian vital dari administrasi pemerintah, dan ketidakcukupan tenaga arsiparis akan sangat memengaruhi kelancaran layanan publik serta efisiensi tata kelola di berbagai bidang pemerintahan,” ujar Dedi Mulyono.

Dampak Kekurangan Arsiparis pada Pelayanan Publik

Kurangnya tenaga arsiparis berpotensi menimbulkan berbagai dampak negatif bagi pelayanan publik di Kota Bogor. Arsiparis memiliki peran penting dalam mengelola, menjaga, dan merawat dokumen-dokumen penting yang berfungsi sebagai rujukan untuk pelayanan administrasi yang cepat dan akurat. Tanpa jumlah arsiparis yang memadai, proses pengarsipan dapat menjadi lambat, data menjadi sulit dilacak, dan pelayanan publik bisa mengalami hambatan signifikan.

“Jika arsip tidak terkelola dengan baik, ini tidak hanya memengaruhi internal pemerintahan, tapi juga masyarakat yang bergantung pada kelengkapan dan keakuratan data. Misalnya, dalam permintaan dokumen, keperluan perizinan, atau penelusuran catatan penting. Semua ini sangat membutuhkan kehadiran arsiparis yang cukup,” lanjut Dedi.

buku Siap Kawal Dedi Mulyono

Dorongan untuk Serius Menambah Arsiparis

Dedi Mulyono meminta agar Pemerintah Kota Bogor segera mengambil langkah konkret untuk mengatasi kekurangan ini. Menurutnya, pengelolaan arsip tidak bisa dipandang sebelah mata karena arsip adalah aset penting yang mendukung proses administrasi dan menjadi bukti sah berbagai kegiatan pemerintahan.

“Kami di Komisi 1 DPRD Kota Bogor mendesak agar Pemerintah Kota Bogor lebih serius dalam menambah tenaga arsiparis. Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan kuantitatif, tapi juga tentang memastikan ketersediaan layanan publik yang maksimal dan berkualitas bagi masyarakat Bogor,” tegasnya.

Langkah yang Perlu Dilakukan

Dedi menyarankan agar Pemerintah Kota Bogor melakukan perekrutan arsiparis secara bertahap dan mengalokasikan anggaran yang memadai dalam APBD. Selain itu, Pemerintah Kota juga perlu meningkatkan program pelatihan dan sertifikasi bagi para arsiparis guna memastikan standar kompetensi yang dibutuhkan dalam mengelola arsip.

“Kami berharap agar rekrutmen arsiparis bisa menjadi salah satu prioritas dalam alokasi anggaran tahun depan. Pemerintah perlu menyusun program pelatihan berkelanjutan untuk meningkatkan kompetensi SDM arsiparis yang ada, sehingga kualitas pengelolaan arsip di Kota Bogor semakin baik,” tutup Dedi.

Kekurangan arsiparis ini menjadi peringatan bagi Pemerintah Kota Bogor untuk lebih memperhatikan tata kelola arsip yang merupakan tulang punggung administrasi pemerintahan. Dengan penambahan tenaga arsiparis, diharapkan proses pelayanan publik akan menjadi lebih cepat, akurat, dan memadai dalam memenuhi kebutuhan warga Bogor.

Copyright © 2025 Dedi Mulyono