Gini Rasio Kota Bogor Capai 0,47 DPRD Soroti Ketimpangan

Gini Rasio Kota Bogor Capai 0,47 DPRD Soroti Ketimpangan

Kota Bogor [1/5/]2025] –Gini Rasio Kota Bogor. Angka ketimpangan di Kota Bogor masih menjadi pekerjaan rumah serius. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Gini Rasio Kota Bogor tahun 2024 mencapai 0,47. Angka ini menandakan adanya jurang yang cukup lebar antara kelompok masyarakat kaya dengan kelompok masyarakat miskin.

Anggota Komisi 1 DPRD Kota Bogor, Dedi Mulyono, menilai capaian ini harus menjadi alarm bagi pemerintah daerah. Menurutnya, meskipun ada pertumbuhan ekonomi di Kota Bogor, namun manfaatnya belum dirasakan merata oleh seluruh lapisan masyarakat.

Gini rasio 0,47 menunjukkan ketimpangan nyata di Kota Bogor. Artinya, pertumbuhan ekonomi kita masih banyak dinikmati segelintir kelompok, sementara sebagian besar warga belum merasakan dampak yang signifikan,” ujar Dedi, Kamis (1/5).

Ketimpangan di Tengah Pertumbuhan

Dedi menjelaskan, angka gini rasio di atas 0,4 sudah masuk kategori ketimpangan sedang ke tinggi. Hal ini mencerminkan bahwa masih ada kesenjangan dalam hal pendapatan, akses pendidikan, kesehatan, hingga kesempatan kerja.

“Banyak warga yang masih kesulitan mendapatkan pekerjaan layak, sementara biaya hidup di Bogor terus naik. Jika ini dibiarkan, ketimpangan akan makin tajam dan berdampak pada stabilitas sosial,” jelasnya.

Baca juga : Program PTSL BPN Banyak yang Belum Selesai, Dedi Mulyono Gagas Layanan Pengaduan Terintegrasi

DPRD Dorong Intervensi Kebijakan

Dedi menekankan perlunya intervensi kebijakan yang berpihak pada kelompok masyarakat bawah. Ia mencontohkan perlunya penguatan program pemberdayaan UMKM, subsidi pendidikan, dan pemerataan infrastruktur di wilayah pinggiran Kota Bogor.

“Intervensi anggaran harus diarahkan agar kelompok miskin bisa naik kelas. Misalnya bantuan modal usaha untuk UMKM, pelatihan kerja untuk anak muda, dan program pendidikan gratis bagi keluarga kurang mampu. Itu semua akan membantu memperkecil jurang ketimpangan,” tegasnya.

Menurut Dedi, Gini Rasio 0,47 tidak boleh dianggap sekadar angka statistik. Angka tersebut merepresentasikan wajah ketidakadilan sosial yang dirasakan warga sehari-hari.

“Pemerintah Kota Bogor harus punya komitmen menjadikan pertumbuhan ekonomi lebih inklusif. Jangan hanya membangun pusat kota, tapi juga pikirkan masyarakat di pinggiran yang butuh akses pelayanan dasar dan peluang kerja. Kita ingin Bogor yang nyaman bukan hanya untuk kalangan menengah ke atas, tapi juga untuk semua warganya,” pungkas Dedi.

Gini Rasio Kota Bogor 2024

Copyright © 2025 Dedi Mulyono