Kasus HIV di Kota Bogor Meningkat, Dedi Mulyono: Jangan Diam! Segera Evaluasi Program Pencegahan

Kasus HIV di Kota Bogor Meningkat, Dedi Mulyono: Jangan Diam! Segera Evaluasi Program Pencegahan

Kota Bogor [31/3/2025]  – Kasus HIV di Kota Bogor Meningkat, Dedi Mulyono: Jangan Diam! Segera Evaluasi Program Pencegahan. Lonjakan kasus HIV di Kota Bogor kembali menjadi sorotan. Data terbaru menunjukkan adanya peningkatan signifikan, terutama di kelompok usia remaja. Berdasarkan analisa situasi tahun 2024, tercatat 411 kasus HIV baru dan 151 kasus AIDS. Sementara di awal 2025 (Januari–Februari) saja sudah ditemukan 62 kasus HIV baru dan 8 kasus AIDS.

Menanggapi hal ini, Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bogor, Dedi Mulyono, angkat suara dan meminta Pemerintah Kota untuk tidak tinggal diam, serta segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas program pencegahan yang ada.

“Kita tidak bisa menutup mata. Fakta bahwa kasus HIV pada usia remaja 15-19 tahun meningkat dua kali lipat dari tahun sebelumnya harus jadi alarm bagi semua pihak,” tegas Dedi, Jumat (31/3/2025).

buku Siap Kawal Dedi Mulyono

Pada tahun 2023, kasus HIV baru pada kelompok usia remaja sebanyak 11 kasus, sementara di tahun 2024 melonjak menjadi 26 kasus. Dedi menekankan bahwa peningkatan ini menunjukkan adanya kegagalan dalam menjangkau segmen remaja dengan edukasi dan sosialisasi yang efektif.

“Saya mendorong agar program edukasi seksual sehat, skrining dini, serta kampanye tes HIV secara rutin dilakukan secara masif di sekolah, kampus, hingga komunitas pemuda,” tambahnya.

Lebih lanjut, Dedi juga menyoroti pentingnya optimalisasi kebijakan yang sudah ada. Seperti kewajiban tes HIV bagi calon pengantin, yang terbukti menemukan kasus baru. Pada tahun 2024 ditemukan tiga kasus HIV dari kelompok calon pengantin.

“Kalau tidak ditangani dengan cepat, calon pengantin ini bisa menularkan virus ke pasangan maupun calon bayinya. Terapi ARV harus segera dijalankan, dan pendampingan dari Pemkot mutlak diperlukan,” ujarnya.

Baca juga : APM Rendah, Dedi Mulyono: Ribuan Anak Muda Bogor Tak Kuliah

Ia juga menyampaikan keprihatinan terhadap masih rendahnya pemahaman masyarakat soal HIV/AIDS dan stigma sosial yang melekat pada Orang dengan HIV (ODHIV). Dedi menyebut, stigma ini menjadi penghambat utama keberhasilan program penanggulangan HIV.

“Tanpa pendidikan masyarakat yang massif dan menyentuh akar budaya, stigma akan terus jadi tembok penghalang bagi ODHIV untuk mengakses layanan kesehatan,” ucapnya.

Menjelang berakhirnya masa kepengurusan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bogor 2022–2025, Dedi juga mengingatkan pentingnya memilih kepengurusan baru yang memiliki komitmen kuat dan visi yang progresif.

“Kepengurusan KPA ke depan harus lebih gesit, transparan, dan berani menggandeng lintas sektor. Kita butuh pendekatan kolaboratif untuk menekan angka penyebaran HIV,” tegasnya.

Sebagai penutup, Dedi menyerukan agar anggaran untuk program kesehatan masyarakat—terutama terkait HIV/AIDS—tidak dipotong atau dikurangi. Ia menegaskan bahwa investasi pada pencegahan jauh lebih murah dibanding biaya penanganan jangka panjang.

“Jangan sampai kita hanya reaktif saat kasus meningkat. Perencanaan anggaran harus mengutamakan pencegahan dan pemberdayaan masyarakat,” pungkas Dedi.

Kasus HIV di Kota Bogor Meningkat

dedi mulyono dprd kota bogor

Copyright © 2025 Dedi Mulyono