Kota Bogor [26/8/2025]– PMTB Kota Bogor Tembus Rp12 T Pemkot Perlu Fokus Perkuat Produksi Lokal. Angka investasi di Kota Bogor terus meningkat, namun efek positifnya belum sepenuhnya dirasakan warga. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2010 Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) Kota Bogor melonjak dari Rp10,48 triliun pada 2020 menjadi Rp12,85 triliun di 2024. Artinya, geliat pembangunan infrastruktur, properti, hingga belanja modal produktif berjalan konsisten.
Namun di sisi lain, Net Ekspor-Impor Barang dan Jasa Kota Bogor tetap negatif. Sepanjang 2020–2024, defisit perdagangan berkisar minus 20.280,18 milyar di 2020 menjadi -28.534,78 milyar di 2024. Ini menandakan, meski investasi fisik tumbuh, ekonomi Kota Bogor masih sangat bergantung pada barang dan jasa dari luar daerah.
“Walaupun PMTB naik, Net Ekspor Barang & Jasa justru negatif dan semakin dalam, dari minus 20.280,18 miliar di 2020 menjadi -28.534,78 miliar di 2024. ini artinya Kota Bogor masih sangat bergantung pada barang/jasa dari luar wilayah. Hal ini bisa menggerus manfaat investasi jika tidak diimbangi dengan penguatan sektor produksi lokal” ujar anggota DPRD Kota Bogor, Dedi Mulyono Selasa (26/8/2025)
Berdasarkan proyeksi PDRB produksi, sektor yang justru tumbuh pesat di Bogor adalah perdagangan besar dan eceran (share 19,09%), transportasi dan pergudangan (14,04%), serta penyediaan akomodasi dan makan minum (7,43% pertumbuhan 2024). Sektor kuliner, kafe, hotel, dan jasa digital menjadi magnet ekonomi baru bagi anak muda dan wisatawan.
“Pemkot harus berani memprioritaskan pembangunan produksi yang sesuai dengan potensi tumbuh di Kota Bogor, seperti industri kuliner, kafe, ekonomi kreatif, dan jasa digital. Kalau sektor-sektor ini diperkuat, efek domino bagi tenaga kerja dan ekonomi lokal akan jauh lebih terasa,” jelas Dedi.
Baca Juga : Anggaran Bantuan Hukum Gratis di Kota Bogor Akan Naik, Ini Komitmen DPRD!
Menurutnya, roadmap pembangunan ekonomi Kota Bogor ke depan harus lebih tajam dalam membaca tren bisnis lokal. Dengan begitu, investasi yang masuk bisa bertransformasi menjadi kapasitas produksi nyata, bukan sekadar proyek fisik yang nilai tambahnya lari keluar kota.
“Sudah saatnya kita bicara produksi berbasis potensi lokal. Itulah kunci agar investasi yang besar bisa benar-benar menjadi mesin pertumbuhan ekonomi Bogor,” tegasnya
Pengaruh pmtb terhadap pertumbuhan ekonomi
PMTB merupakan salah satu komponen utama dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB). Indikator ini menggambarkan jumlah investasi yang ditanamkan dalam bentuk aset tetap, baik oleh pemerintah maupun swasta, untuk mendukung aktivitas ekonomi di suatu wilayah (termasuk kota).
Apa yang termasuk dalam PMTB?
- Bangunan & konstruksi → pembangunan gedung, perumahan, jalan, jembatan, irigasi, terminal, bandara.
- Mesin & peralatan → pembelian mesin pabrik, kendaraan operasional, alat produksi.
- Aset tetap lain → perkebunan, ternak produktif, perangkat teknologi, infrastruktur lainnya.
Arti penting bagi investasi kota
- Indikator pembangunan fisik → menunjukkan seberapa besar modal yang ditanamkan untuk memperkuat infrastruktur kota.
- Penggerak pertumbuhan ekonomi → semakin tinggi PMTB, semakin besar potensi pertumbuhan ekonomi jangka panjang karena adanya peningkatan kapasitas produksi.
- Daya tarik investasi → kenaikan PMTB menandakan iklim investasi di kota tersebut cukup baik dan bisa menarik investor baru.
- Dampak sosial-ekonomi → proyek PMTB biasanya membuka lapangan kerja, meningkatkan daya saing kota, dan mempercepat urban developmen