Bogor [23/6/2025] — Sekolah Rakyat Gunakan Lahan Eks Sentra Agribisnis Rancamaya. Dedi Mulyono: Saya Siap All Out Kawal, Ini Peluang Emas Majukan SDM Bogor Selatan. Pemerintah Kota Bogor kini tengah menanti keputusan dari Kementerian Sosial (Kemensos) RI terkait pengajuan dispensasi pendirian Sekolah Rakyat di Kelurahan Rancamaya, Bogor Selatan. Usulan pendirian sekolah ini sedikit terkendala persoalan teknis luas lahan.
Dari total lahan eks Sentra Agribisnis seluas lebih dari 5 hektare, hanya sekitar 3,1 hektare yang memenuhi syarat lahan datar (flat) sesuai kriteria Kemensos. Sementara sisanya berkontur miring sehingga Pemkot Bogor harus mengajukan dispensasi agar program tetap dapat berjalan.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD Kota Bogor Dapil Bogor Selatan, Dedi Mulyono, menyatakan dukungan penuhnya.Menurutnya, pembangunan Sekolah Rakyat di Bogor Selatan akan menjadi momentum penting mempercepat pemerataan kualitas pendidikan di wilayah yang selama ini masih tertinggal dari sisi Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Dedi menyebutkan bahwa kriteria minimal 5 hektare lahan flat cukup berat bagi daerah, terlebih aset lahan kosong skala besar di perkotaan semakin terbatas.
“Saya siap all out mengawal dan memperjuangkan agar Kemensos segera memberikan persetujuan. Ini bukan sekadar proyek fisik, ini masa depan anak-anak Bogor Selatan yang harus kita prioritaskan,” tegas Dedi, Senin (23/6/2025).
Sekolah Rakyat Gunakan Lahan Eks Sentra Agribisnis Rancamaya
Berdasarkan data, rata-rata lama sekolah warga di Bogor Selatan masih berada di kisaran 10,5 tahun, lebih rendah dibanding kecamatan-kecamatan lain di Kota Bogor. Dengan hadirnya Sekolah Rakyat, anak-anak dari keluarga kurang mampu di Bogor Selatan bisa mengakses pendidikan dari tingkat SD hingga SLTA secara gratis di lingkungan mereka sendiri.
“Kalau sekolah ini berdiri, warga tidak perlu jauh-jauh menyekolahkan anak. Biaya transportasi berkurang, beban ekonomi keluarga berkurang, kualitas pendidikan meningkat. Ini bentuk nyata pemerataan,” tambah Dedi.
Baca juga : Pinjol terbanyak di Jawa Barat, Gen Z & Milenial Paling tinggi Terjerat Utang
Dedi pun mendesak agar Pemkot Bogor segera melengkapi seluruh dokumen teknis yang dibutuhkan Kemensos, agar dispensasi bisa segera diputuskan. DPRD Kota Bogor, lanjutnya, siap memberikan dukungan politik dan penguatan anggaran ketika proses pembangunan fisik dimulai.
“Begitu izin keluar, kami di DPRD siap bahu-membahu. Anggaran APBD harus disiapkan untuk sarana prasarana, pengadaan guru, hingga operasional awal. Ini investasi jangka panjang untuk SDM Bogor Selatan,” tutup Dedi.
Hingga kini, Pemkot Bogor masih menunggu keputusan resmi dari Kemensos terkait pengajuan dispensasi lahan. Jika terealisasi, Sekolah Rakyat Rancamaya akan menjadi sekolah rakyat pertama yang hadir di wilayah Bogor Selatan.