Kota Bogor [20/3/2025] – Dedi Mulyono DPRD Kota Bogor Usul Tambah Puskesmas Baru di Bogor Selatan. Warga di sejumlah wilayah Kecamatan Bogor Selatan masih kesulitan mengakses layanan kesehatan dasar karena jarak Puskesmas yang terlalu jauh. Menyikapi hal ini, Anggota DPRD Kota Bogor dari Dapil Bogor Selatan, Dedi Mulyono, mengusulkan agar Pemerintah Kota Bogor segera membangun Puskesmas baru di seputar wilayah yang bisa melayani warga Rancamaya, Bojongkerta, dan Kertamaya.
“Ini bukan soal keluhan biasa. Banyak warga yang datang ke saya, mengatakan bahwa harus menempuh jarak cukup jauh hanya untuk mendapatkan layanan dasar seperti imunisasi, pengobatan ringan, atau konsultasi kesehatan,”* ujar Dedi, Kamis (20/3/2025).
Dedi menjelaskan, berdasarkan data BPS tahun 2024, jumlah penduduk Bogor Selatan mencapai 221.578 jiwa. Saat ini hanya terdapat 5 Puskesmas yang tersebar di beberapa kelurahan, sehingga rasio satu Puskesmas melayani lebih dari 44 ribu jiwa. Angka ini jauh di atas standar ideal nasional yakni satu Puskesmas untuk maksimal 30.000 jiwa.
“Jika dibandingkan, harusnya Bogor Selatan memiliki setidaknya 7 hingga 8 Puskesmas. Tapi yang ada sekarang baru lima, dan lokasinya belum merata,” kata Dedi.
Ia menyebut wilayah seperti Rancamaya, Bojongkerta, dan Kertamaya sebagai kawasan yang paling mendesak untuk dibangun Puskesmas baru. Ketiga wilayah ini berada di ujung selatan kota, berbatasan langsung dengan Kabupaten Bogor, dengan akses yang terbatas serta pertumbuhan permukiman yang terus meningkat.
“Bojongkerta itu penduduknya sudah di atas 11 ribu jiwa. Belum lagi Rancamaya dan Kertamaya yang terus berkembang. Masa warga harus ke Lawang Gintung atau Cipaku hanya untuk periksa batuk pilek?” ujarnya.
Baca Juga : PLHUT Kota Bogor Rampung 2025, Dedi Mulyono: Warga Kini Punya Akses Layanan Haji dan Umrah yang Terpadu
Dedi Mulyono DPRD Kota Bogor Usul Tambah Puskesmas Baru di Bogor Selatan
Tak hanya soal jarak, Dedi juga menyoroti beban pelayanan Puskesmas eksisting yang kian berat. Ia khawatir jika tidak segera ditambah, maka pelayanan kesehatan akan semakin tidak maksimal.
Selain itu, pembangunan Puskesmas baru di titik-titik tersebut juga disebutnya sebagai bagian dari upaya pemerataan pembangunan dan penguatan sistem kesehatan berbasis wilayah.
“Puskesmas itu bukan sekadar tempat berobat. Ia pusat dari edukasi kesehatan masyarakat, pencegahan penyakit, hingga penanganan stunting. Maka harus hadir lebih dekat dengan warga,” jelasnya.
Dedi meminta Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Kesehatan dan Bappeda untuk memasukkan rencana pembangunan Puskesmas baru ini dalam pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2030 yang akan datang.
“Kita harus antisipatif, bukan reaktif. Jangan menunggu fasilitas terlalu padat baru bertindak. Ini soal hak dasar warga atas kesehatan,” tegas Dedi.
