APM Rendah, Dedi Mulyono: Ribuan Anak Muda Bogor Tak Kuliah

APM Rendah, Dedi Mulyono: Ribuan Anak Muda Bogor Tak Kuliah

Kota Bogor [27/3/2025] – APM Rendah Dedi Mulyono Ribuan Anak Muda Bogor Tak Kuliah. Angka Partisipasi Murni (APM) perguruan tinggi di Kota Bogor masih rendah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat APM Kota Bogor tahun 2023 hanya 22,16%. Ini berarti, dari sekitar 85.000 penduduk usia kuliah (19–23 tahun), hanya sekitar 18.800 orang yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Lebih dari 66.000 anak muda Kota Bogor usia kuliah tidak melanjutkan studi ke perguruan tinggi. Fakta ini membuat banyak pihak gelisah, termasuk DPRD Kota Bogor.

Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bogor, Dedi Mulyono, menilai ini adalah alarm serius yang harus segera ditanggapi pemerintah dengan kebijakan yang lebih progresif, khususnya dalam hal peningkatan anggaran beasiswa pendidikan tinggi.

“Data ini menunjukkan realita bahwa puluhan ribu anak muda kita kehilangan kesempatan mengembangkan potensi karena alasan ekonomi. Pemerintah harus hadir. Anggaran untuk beasiswa kuliah harus ditingkatkan secara signifikan,” tegas Dedi Mulyono, Kamis (27/3/2025).

buku Siap Kawal Dedi Mulyono

Evaluasi Skema Bantuan yang Sudah Ada

Saat ini, Pemkot Bogor sudah menjalankan program bantuan pelunasan biaya pendidikan berdasarkan Perwali No. 50 Tahun 2023, yang menyasar jenjang SMP hingga SMK dengan bantuan maksimal Rp2 juta – Rp3,5 juta. Namun, menurut Dedi, program tersebut belum menyentuh kebutuhan mahasiswa secara luas, apalagi dalam konteks biaya pendidikan tinggi yang jauh lebih mahal dan kompleks.

“Kalau untuk SMP dan SMA sudah ada bantuan, lalu bagaimana dengan anak-anak dari keluarga tidak mampu yang ingin kuliah? Mereka ini butuh dukungan agar tidak hanya sampai SMA, tapi bisa sampai sarjana. Ini soal kesetaraan dan masa depan kota,” kata Dedi.

Perlu Terobosan: 1.000 Beasiswa Kuliah Setiap Tahun

Dedi mengusulkan agar Pemkot Bogor segera menyusun skema beasiswa kuliah khusus bagi warga miskin dan rentan, dengan target minimal 1.000 mahasiswa baru setiap tahun.

“Kalau kita serius ingin memutus rantai kemiskinan, investasi terbesar kita harus di pendidikan tinggi. Kami di DPRD siap mengawal jika Pemkot berani ajukan anggaran lebih untuk beasiswa kuliah,” ungkapnya.

Dedi juga mendorong agar beasiswa diarahkan untuk bidang-bidang strategis seperti kesehatan, pendidikan, teknologi informasi, dan kewirausahaan yang dibutuhkan untuk pembangunan Kota Bogor ke depan.

“Apalagi untuk mewujudkan visi Kota bogor 2040, sebagaimana tertuang dalam RPJPD Kota Bogor 2025-2045, adalah Kota Sains Kreatif, Maju, Berkelanjutan, maka kita harus berani investasi besar untuk menyiapkan SDM yang kuat” tegas Dedi

Baca Juga : Atasi Pengangguran, Dedi usulkan Kota Bogor bikin Platform Marketplace Daerah

Kolaborasi dengan Perguruan Tinggi dan Dunia Usaha

Selain peningkatan APBD untuk beasiswa, Dedi juga mengusulkan agar Pemkot menjalin kemitraan dengan perguruan tinggi dan sektor swasta untuk membentuk program beasiswa kolaboratif atau orang tua asuh pendidikan yang bisa membantu mahasiswa kurang mampu secara berkelanjutan.

“Ada banyak perusahaan besar di Kota Bogor. Sudah saatnya CSR mereka diarahkan juga untuk mendanai pendidikan anak-anak daerah. Pemkot tinggal fasilitasi dan buat sistemnya transparan dan akuntabel,” tambahnya.

Dedi menekankan bahwa masa depan Kota Bogor sangat ditentukan oleh kualitas generasi mudanya. Ia menegaskan bahwa kebijakan yang membiarkan anak muda tidak kuliah karena miskin adalah kegagalan pemerintah Kota Bogor  dalam menciptakan keadilan sosial.

“Jangan biarkan anak-anak kita jadi korban keadaan. Mereka punya potensi, tinggal diberi jalan. Dan itu tugas kita di pemerintahan dan legislatif untuk membukakan jalan itu,” pungkasnya.

APM Rendah Dedi Mulyono Ribuan Anak Muda Bogor Tak Kuliah

dedi mulyono dprd kota bogor

Copyright © 2025 Dedi Mulyono