Kota Bogor (1/12) – Rp10 Miliar untuk Subsidi BTS Biskita Transpakuan Bogor. Pemerintah Kota Bogor melalui APBD 2025 telah menetapkan alokasi anggaran sebesar Rp10 miliar untuk mendukung program BTS (Buy The Service) Bis Kita Trans Pakuan. Program ini bertujuan meningkatkan aksesibilitas transportasi publik yang nyaman, efisien, dan ramah lingkungan bagi masyarakat Kota Bogor.
Anggota Badan Anggaran DPRD Kota Bogor, Dedi Mulyono, menyambut baik kebijakan ini, namun menggarisbawahi beberapa catatan kritis yang perlu menjadi perhatian, agar penggunaan anggaran dapat memberikan dampak maksimal bagi warga Kota Bogor.
“Alokasi Rp10 miliar ini adalah investasi besar untuk transportasi publik. Namun, keberhasilan program ini tergantung pada efisiensi anggaran, akuntabilitas pengelolaan, sustainabilitas layanan, serta keberpihakan kepada penerima manfaat, yaitu masyarakat umum yang bergantung pada transportasi publik,” ujar Dedi.
Efisiensi Anggaran
Dedi menekankan pentingnya pengelolaan biaya operasional kendaraan (BOK) yang selama ini menjadi komponen terbesar dalam pendanaan BTS Bis Kita. “Pemkot harus memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Optimalisasi rute dengan load factor rendah, pengurangan frekuensi operasional pada jam sepi, dan penggunaan teknologi hemat energi seperti bus listrik perlu menjadi prioritas,” jelasnya.
Akuntabilitas dan Transparansi
Dedi juga menyoroti pentingnya akuntabilitas dalam penggunaan dana publik ini. “Setiap anggaran yang digunakan harus disertai dengan laporan kinerja yang transparan dan dapat diakses masyarakat. Pemkot juga perlu melibatkan publik dalam evaluasi layanan untuk memastikan program ini sesuai kebutuhan,” tegasnya.
Sustainabilitas Layanan
Sustainabilitas program menjadi perhatian lain yang ditekankan Dedi. “Program ini tidak boleh hanya bergantung pada subsidi terus-menerus. Pemkot perlu membangun model bisnis yang berkelanjutan, seperti kemitraan dengan pihak swasta atau skema berbasis kinerja untuk operator transportasi,” tambahnya.
Baca Juga : “Kabel Maut” di Cipaku: Dedi Mulyono Desak Tindakan Cepat untuk Atasi Bahaya yang Mengintai Warga
Keberpihakan kepada Penerima Manfaat
Dedi juga meminta agar alokasi dana ini benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, terutama kelompok berpenghasilan rendah yang sangat membutuhkan transportasi publik. “Layanan harus dioptimalkan untuk menjangkau area dengan kebutuhan tinggi. Selain itu, tarif yang diberlakukan juga harus tetap terjangkau bagi masyarakat luas,” ungkapnya.
Penambahan Halte
Dedi menambahkan pentingnya pengembangan infrastruktur pendukung, seperti penambahan halte yang strategis. “Penambahan halte-halte baru di titik-titik padat penumpang, termasuk area perumahan dan pusat kegiatan ekonomi, akan sangat membantu meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap layanan ini,” kata Dedi.
Rp10 Miliar untuk Subsidi BTS Biskita Transpakuan Bogor
DPRD Kota Bogor, akan terus mengawal pelaksanaan program ini agar benar-benar memberikan manfaat maksimal. “Transportasi publik yang berkualitas adalah kunci untuk mengurangi kemacetan, meningkatkan produktivitas warga, dan mendorong pertumbuhan ekonomi Kota Bogor,” tutup Dedi.
Dengan alokasi dana ini, diharapkan layanan BTS Bis Kita Trans Pakuan dapat menjadi solusi transportasi publik yang efektif, efisien, dan berkelanjutan untuk seluruh masyarakat Kota Bogor.


